Gampong Lambaed telah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda. Pemerintahan Gampong Lambaed telah dipimpin oleh beberapa keuchik sejak gampong ini berdiri sebagamaina yang tercantum dalam sejarah pemerintahan Gampong. Menurut cerita para petua-petua gampong, tidak ada kepastian kapan sebenarnya gampong ini telah berdiri.
Sejarah Pemerintahan Gampong
Sistem pemerintahan Gampong Lambaed berazaskan pada pola adat/kebudayaan dan peraturan formal yang sudah bersifat umum sejak zaman dahulu, pemerintahan Gampong dipimpin oleh seorang Geuchik dan dibantu oleh dua orang Wakil Geuchik karena pada saat itu dalam susunan pemerintahan gampong belum ada istilah Kepala Dusun. Wakil Geuchik pada saat itu juga memiliki peran dan fungsi yang sama seperti halnya Kepada Dusun pada saat ini. Imum Mukim memiliki peranan yang cukup kuat dalam tatanan pemerintahan Gampong, yaitu sebagai penasehat baik dalam penetapan sebuah kebijakan ditingkat pemerintahan Gampong dan dalam memutuskan sebuah putusan hukum adat.
Tuha Peut menjadi bagian lembaga penasehat Gampong, Tuha Peut juga sangat berperan dan berwenang dalam memberi pertimbangan terhadap pengambilan keputusan-keputusan Gampong, memantau kinerja dan kebijakan yang diambil oleh Geuchik. Imum Meunasah berperan mengorganisasikan kegitan-kegiatan keagamaan.
Urutan pemimpin pemerintahan Lambaed atau Geuchik menurut informasi para para tetua Gampong sejak dari sebelum kemerdekaan Indonesia dampai dengan tahun 2007 adalah sebagai berikut :
Urutan pemimpin pemerintahan Lambaed atau Geuchik menurut informasi para para tetua Gampong sejak dari sebelum kemerdekaan Indonesia dampai dengan tahun 2007 adalah sebagai berikut :
SEJARAH PEMERINTAHAN GAMPONG
NO
|
PERIODE
|
NAMA KEUCHIK
|
KONDISI PEMERINTAHAN
|
NARA
SUMBER
|
KET.
| |
1
|
- 1944
|
Makam
|
Pemerintahan pra kemerdekaan Indonesia dan masih tunduk pada Kerajaan Aceh dan atau pemerintahan kolonial
|
Tgk. M. Amin
| ||
2
|
1944
– 1974
|
Banta
|
Pemerintahan yang masih mengedepankan sifat-sifat kebersamaan dan gotong royong
|
Tgk. M. Amin
| ||
3
|
1974 – 1976
|
M. Amin Yahya
|
Pemerintahan yang masih mengedepankan sifat-sifat kebersamaan dan gotong royong
|
Tgk. M. Amin
| ||
4
|
1976 – 1977
|
Idris
|
Pemerintahan yang masih mengedepankan sifat-sifat kebersamaan dan gotong royong
|
Tgk. M. Amin
| ||
5
|
1977 – 2001
|
Hasyem Abdullah
|
Pembangunan sarana Gampong sudah mulai dilakukan pada era pemerintahan ini
|
Tgk. M. Amin
| ||
6
|
2001 – 2002
|
Anwar Arsyad
|
Mengemban tugas pemerintah desa setelah Keuchik Hasyim Abdullah meninggal dunia akibat konflik
|
Ramli
|
Penjabat
| |
7
|
2002 – 2007
|
M. Yusuf Jalil
|
Perangkat Gampong sudah berfungsi dan pada masa ini Aceh berstatus darurat Militer dan Sipil dilanda konflik sehingga pemerintahan desa tidak normal
|
Ramli
| ||
8
|
2007 – Sekarang
|
Umar Abdullah
|
Perangkat Gampong sudah difungsikan sesuai dengan bidang kerjanya masing-masing
|
Pelaksanaan pembangunan Lambaed dimulai pada masa pemerintahan Keuchik Banta yaitu pada tahun 1944 yang ditandai dengan pembangunan meunasah untuk kepentingan peribadatan warga dan pelaksanaan kegiatan keagamaan lainnya serta juga difungsikan untuk tempat musyawarah gampong dan kegiatan gampong lainnya. Pembangunan yang dilakukan pada masa itu masih bersifat swadaya masyarakat baik itu dari segi pendanaan maupun kerja pembangunan itu sendiri, semua dilakukan dengan gotong royong bersama-sama.
Setelah itu tidak ada lagi catatan pembangunan (menurut informasi dari tetua gampong) hingga tahun 1977. Pembangunan Gampong Lambaed mulai terlihat kembali pada rentang waktu 1977 hingga 2007. Selama kurun waktu 30 tahun tersebut ada beberapa pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintahan gampong yang dampaknya telah dirasakan oleh masyarakat Lambaed. Pembangunan tersebut meliputi pembangunan Meunasah pada tahun 1977 yang mana menasah tersebut masih digunakan hingga saat ini. selain itu, pembangunan yang dilakukan adalah pembangunag gedung PKK pada tahun 1980-an, saluran Irigasi dan perluasan jalan pada tahun 1990-an dan pengaspalan jalan pada tahun 2007.
Selengkapnya, pembangunan yang dilakukan di gampong Lambaed dari 1944 hingga 2008 adalah sebagai berikut:
SEJARAH PEMBANGUNAN GAMPONG
NO
|
TAHUN
|
PERISTIWA
|
DAMPAK
|
NARA
SUMBER
|
KET
|
1
|
1944
|
Meunasah Kayu
|
- Adanya shalat berjamaah
- Adanya tempat musyawarah
- Adanya tempat kegiatan keagamaan
|
Tgk. M. Amin
| |
2
|
1977
|
Meunasah Panggung
|
- Adanya shalat berjamaah
- Adanya tempat musyawarah
- Adanya tempat kegiatan keagamaan
|
Tgk. M. Amin
| |
3
|
1980
|
Gedung PKK
|
- adanya kegiatan kaum perempuan
|
Ramli
| |
4
|
1992
|
Saluran irigasi
|
- Adanya saluran untuk pengairan sawah warga
- Tidak tergenang lagi sawah warga ketika musim penghujan
|
Ramli
| |
5
|
1992
|
Perluasan jalan
|
- lancar transportasi
|
Ramli
| |
6
|
2003
|
Pembangunan MCK
|
- Kesehatan dan Kebersihan
|
Tgk. M. Yusuf
| |
7
|
2007
|
Pengaspalan jalan
|
- lancar transportasi
|
Umar Abdullah
|
Sumber : wawancara dengan tetua gampong
Wilayah Perencanaan
Letak Geografis Gampong
Gampong Lambaed terletak di kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar dengan luas wilayah ± 200 ha. Secara administrasi dan geografis Gampong Lambaed berbatasan dengan:
1. Sebelah Barat bebatasan dengan Gampong Babah Jorong dan Ateuk Lueng Ie.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Gampong Gue dan Krueng Anoi.
3. Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Lambro Deyah dan Lambro Bileu.
4. Sebelah selatan berbatasan dengan Gampong Cot Puklat dan Melayo.
Kondisi Fisik Dasar Gampong
a. Nama-nama Dusun
Gampong Lambaed terdiri dari 4 Dusun yaitu:
Tabel . 3
NO
|
NAMA DUSUN
|
BERBATASAN
| |||
UTARA
|
SELATAN
|
BARAT
|
TIMUR
| ||
1
|
Timpo
|
Dusun Gampong Blang
|
Gampong Melayo
|
Dusun Lammangi
|
Gampong Gue dan Krueng Anoi
|
2
|
Gampong Blang
|
Gampong Lambro Bileu dan Lambro Deyah
|
Dusun Timpo
|
Dusun Cot Beurandeh dan Lammangi
|
Gampong Krueng Anoi
|
3
|
Cot Beurandeh
|
Gampong Babah Jurong dan Lambro Deyah
|
Dusun Lammangi
|
Gampong Babah Jurong dan Ateuk Lueng Ie
|
Dusun Gampong Blang
|
4
|
Lammangi
|
Dusun Gampong Blang
|
Gampong Cot Puklat dan Meulayo
|
Gampong Ateuk Lueng Ie
|
Dusun Timpo
|
b. Orbitrasi (Jarak dari Pemerintahan Desa)
o Jarak Dengan Pusat Pemerintahan Kecamatan : ± 3 Km
o Jarak Dengan Ibu Kota Kabupaten/Kota Jantho : ± 50 Km
o Jarak Dengan Ibu Kota Propinsi DATI I : ± 10 Km
b. Sarana dan Prasarana/Infrastruktur
1. Perumahan
2. Status Kepemilikan Tanah
Status kepemilikan tanah di desa lambaet terdiri dari:
· Tanah milik pribadi masyarakat
· Tanah milik desa
· Tanah milik adat
3. Lorong
Jalan Lorong 4 buah dengan panjang 2 Km
4. Fasilitas Umum
Fasilitas-fasilitas umum Gampong Lambaet terdiri dari:
· MCK : 4 Unit
· Meunasah : 1 unit
· Gedung PKK : 1 unit
· Saluran Irigasi : ± 2 Km
· Jalan desa : ± 2 Km
c. Sumber-sumber air bersih yang bisa diakses masyarakat
Sumber-sumber air yang bisa diakses oleh masyarkat Gampong Lambaet adalah:
· Satu sumur bor di komplek perumahan bantuan untuk pengungsi korban tsunami.
· Sumur-sumur pribadi yang dimiliki oleh pribadi masyarakat gampong Lambaed.
d. Kondisi Sanitasi secara Umum
Secara umum kondisi sanitasi di Gampong Lambaet adalah sebagai berikut:
· MCK umum masih berfungsi dengan baik.
· Saluaran riol/got tidak ada.
· Tidak semua masyarakat memiliki WC keluarga.
2.2.1. Kondisi Demografis Gampong
Dari tahun ketahun jumlah warga (penduduk ) gampong Lambaed terus bertambah, seiring dengan adanya peningkatan angka kelahiran serta bertambahnya warga pendatang yang selanjutnya menetap di Gampong Lambaed pasca tsunami (tahun 2004). Data-data penduduk gampong Lambaed dapat dilihat pada tabel. 4 dibawah ini.
No
|
Dusun
|
Jumlah Jiwa
|
KK
|
Jenis Kelamin
|
Balita
| |
Laki
|
Perempuan
| |||||
1
|
Timpo
|
151
|
43
|
69
|
82
|
14
|
2
|
Gampong Blang
|
197
|
51
|
83
|
114
|
26
|
3
|
Lammangi
|
345
|
85
|
178
|
167
|
40
|
4
|
Cot Beurandeh
|
173
|
47
|
86
|
87
|
17
|
Jumlah penduduk
|
865
|
225
|
415
|
450
|
97
|
Kondisi Sosial Ekonomi Gampong
a. Kondisi Sosisal Kemasyarakatan
Seperti kebanyakan Gampong di Aceh, tatanan kehidupan masyarakat Gampong Lambaed sangat kental dengan sikap solidaritas sesama, dimana kegiatan-kegiatan yang berbaur sosial kemasyarakatan sangat berjalan dan dipelihara. Hal ini terjadi karena adanya ikatan emosional keagamaan yang sangat kuat antara sesama masyarakat. Dimana dalam agama Islam memang sangat ditekankan untuk saling berkasih sayang, membantu meringankan beban saudaranya, dan dituntut pula untuk membina dan memelihara hubungan ukhwah Islamiah antar sesama. Atas landasan inilah sehingga tumbuhnya motivasi masyarakat untuk saling melakukan interaksi sosial dengan baik.
Berikut ini disajikan jenis kegiatan sosial masyarakat dalam kehidupan sehari-hari:
Golongan
|
Jenis kegiatan sosial
|
1. Pemuda
|
· Gotong royong
· Melakukan takziah ke tempat orang meninggal dunia
· Pengajian rutin (Malam Jum’at)
· Berkunjung ke tempat orang sakit
|
2. Ibu-ibu
|
· Gotong royong
· Pengajian rutin (wirid Yasin)
· Arisan
· Takziah ke tempat orang meninggal
· Berkunjung ke tempat orang sakit atau melahirkan
· Kegiatan PKK
|
3. Bapak-bapak
(orang tua)
|
· Gotong royong
· Bersama-sama melakukan fardhu kifayah apabila ada warga yang meninggal dunia
· Takziah ke tempat orang meninggal
· Berkunjung ke tempat orang sakit
|
b. Kondisi Ekonomi Gampong
Demikian pula di sektor usaha ekonomi produktif. Warga Lambaed memiliki banyak sektor usaha ekonomi, misalnya, usaha warung kopi, jual beli sembako/kelontong, usaha peternakan, jual ikan keliling, usaha menjahit/bordir,usaha kue kering/basah, pertukangan, lahan pertanian (sawah tadah hujan), tanaman keras (kelapa), dan lain-lain.
Gampong Lambaed merupakan salah satu gampong yang ada dalam Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar yang terletak di selatan pusat kecamatan. Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian petani , tukang dan buruh bangunan, pedagang, industri rumah tangga.
Namun terkadang masyarakat juga memiliki mata pencaharian variatif/ganda, hal ini disebabkan oleh faktor kesempatan kerja, apabila sedang ada peluang bekerja di proyek bangunan mereka menjadi tukang atau buruh jika sedang tidak ada mereka beralih kepada usaha beternak dan juga factor ketergantungan pada musim yang sedang berjalan.
Berikut data jenis mata pencaharian warga masyarakat Lambaed:
Dusun
|
Jumlah Penduduk
|
JmlKK
|
Mata Pencaharian
| |||||||
Lk
|
Pr
|
Total
|
Petani
|
Buruh Tani
|
PNS
|
Pensiunan
|
Swasta
|
Jml
| ||
TIMPO
|
82
|
69
|
151
|
42
|
70
|
9
|
3
|
1
|
22
|
105
|
GAMPONG BLANG
|
114
|
82
|
196
|
51
|
71
|
20
|
7
|
4
|
30
|
132
|
LAMMANGI
|
167
|
178
|
345
|
85
|
60
|
22
|
12
|
3
|
25
|
122
|
COT BEURANDEH
|
87
|
86
|
173
|
47
|
74
|
30
|
1
|
3
|
15
|
123
|
TOTAL
|
450
|
415
|
865
|
225
|
275
|
81
|
23
|
11
|
92
|
482
|
Analisa Pelaku Pembangunan gampong
a. Pelaku Pembangunan
Pembangunan gampong tidak terlepas dari semua pihak, baik dari unsur Masyarakat (Non Pemerintahan) maupun dari unsur Pemerintahan. Dapat kita lihat dari unsur Pemerintahan seperti Geuchik, Tuha Peut, SekDes, Kepala Lorong, serta Kaur dan juga dari Pihak Non Pemerintahan seperti Masyarakat, Pemuda/i serta Ibu-ibu PKK.
NO
|
PEMERINTAH
|
NON PEMERINTAH
|
1
|
Keuchik
|
PKK
|
2
|
Sekretaris Gampong
|
Pemuda/i
|
3
|
Kaur Pembangunan
|
Kader Gampong
|
4
|
Kaur Pemerintahan
|
Petani
|
5
|
Imum Meunasah
|
Kelompok Wirid/Yasin
|
6
|
Kepala Dusun
| |
7
|
Tuha Peut
| |
b. Analisa Pelaku Pembangunan
Dalam pembangunan Gampong Lambaedmemang tidak terlepas dari pengaruh pelaku Pembangunan seperti yang termuat dalam Tabel: 7, namun kepentingannya sangat terasa seperti yang dapat kita lihat dalam tabel 8 sebagai berikut:
VARIABEL
|
KEPENTINGAN
| ||
TINGGI
|
RENDAH
| ||
PENGARUH
|
TINGGI
|
-Keuchik
-Kaur Pembangunan
-Kaur Pemerintahan
|
-Pemuda/i
-Kader Gampong
|
RENDAH
|
-Sekretaris Gampong
-PKK
-Tuha Peut
-Imum Meunasah
-Kepala Dusun
|
-Petani
-Kelompok Wirid/Yasin
|
0 comments:
Post a Comment