Wednesday, October 2, 2013

Aceh Besar Mulai Lagi Program Transmigrasi

JANTHO - Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah bersama rombongan, Selasa (1/10) meninjau lokasi pembangunan rumah transmigran di kawasan Leungah, Kecamatan Seulimuem. Ini sekaligus menandai dimulainya lagi program transmigrasi di Aceh Besar setelah sempat terhenti akibat konflik.

Kabag Humas dan Protokoler Setdakab Aceh Besar, Muhammad Iswanto kepada Serambi menginformasikan, kunjungan kerja Bupati Mukhlis Basyah ke lokasi transmigrasi yang didanai APBN sebesar Rp 5 miliar tersebut disertai beberapa Kepala Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD), seperti Staf Ahli Drs Zamri A Rafar, Kadis BMCK Ir Ismaryadi MSi, Kadis Pengairan Ir Azwar MM, Kadisnakertrans Drs Burdan ZZ, dan Kasubbag Kerja Sama Media Massa Muzakkir.
Menurut Iswanto, Bupati Aceh Besar selain melihat langsung kemajuan pembanguann fisik lokasi yang nantinya akan ditempati oleh 100 kepala keluarga (KK) transmigran lokal tersebut sekaligus mengunjungi daerah terpencil di wilayahnya. “Kunjungan ini adalah upaya pemerintah memonitoring langsung kemajuan pembangunan lokasi trasmigrasi, namun tidak hanya di Leungah tetapi semua proyek yang ada di Aceh Besar akan diawasi secara ketat agar tidak ada penyimpangan,” tandas Bupati Aceh Besar.
Bupati Mukhlis Basyah berharap kepada dinas terkait untuk terus memantau pembangunan lokasi transmigrasi Leungah agar pembangunan rumah dan berbagai fasilitas pendukungnya sesuai dengan yang diinginkan dan penempatan transmigran nantinya bisa terlaksana sesuai jadwal, yaitu pada akhir November tahun ini.
Dihadapan warga masyarakat Leungah, Bupati Aceh Besar mengatakan, dengan adanya pembangunan lokasi transmigrasi akan dapat meningkatkan taraf hidup dan area pertanian di gampong tersebut. “Dengan ketersediaan lahan yang begitu luas untuk pertanian bisa dipastikan lokasi transmigrasi akan berkembang dan mempercepat kemajuan bagi kawasan Leungah,” ujar Mukhlis Basyah.
Dimulainya kembali program transmigrasi di Kabupaten Aceh Besar diapresiasi oleh berbagai kalangan, tak terkecuali Keuchik Leungah, M Yusuf. “Sebelum lokasi itu ditempati oleh transmigran, kami berharap Pemkab Aceh Besar melengkapi berbagai kebutuhan utama, termasuk air bersih,” kata M Yusuf.
Menurut M Yusuf, Pemkab Aceh Besar lokasi permukiman transmigrasi Leungah tersebut berada di atas perbukitan dan sumber air untuk kehidupan sangat jauh. “Kami berharap pembangunan sarana air bersih menjadi perhatian utama sebelum warga menempati rumah,” ujar Keuchik Yusuf di hadapan Bupati Aceh Besar dan rombongan yang meninjau lokasi tersebut, Selasa (1/10) siang.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan TransmigrasiAceh Besar, Drs Burdan ZZ menyebutkan, pembangunan lokasi transmigrasi Leungah menghabiskan dana Rp 5 miliar yang bersumber dari APBN. Lokasi tersebut diperuntukkan bagi 100 KK dan rencananya sudah bisa ditempati akhir November 2013.
Warga transmigrasi Leungah nantinya selain mendapatkan rumah tipe 36, juga jatah hidup (jadup), lahan seluas masing-masing 1 hektare yang dibagi untuk lahan pakarangan setengah hektare dan lahan pertanian setengah hektare. Di lokasi juga dibangun sarana ibadah, gudang, balai desa, dan pada tahap selanjutnya pembangunan sarana olahraga dan sarana air bersih,” kata Burdan.JANTHO - Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah bersama rombongan, Selasa (1/10) meninjau lokasi pembangunan rumah transmigran di kawasan Leungah, Kecamatan Seulimuem. Ini sekaligus menandai dimulainya lagi program transmigrasi di Aceh Besar setelah sempat terhenti akibat konflik.
Kabag Humas dan Protokoler Setdakab Aceh Besar, Muhammad Iswanto kepada Serambi menginformasikan, kunjungan kerja Bupati Mukhlis Basyah ke lokasi transmigrasi yang didanai APBN sebesar Rp 5 miliar tersebut disertai beberapa Kepala Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD), seperti Staf Ahli Drs Zamri A Rafar, Kadis BMCK Ir Ismaryadi MSi, Kadis Pengairan Ir Azwar MM, Kadisnakertrans Drs Burdan ZZ, dan Kasubbag Kerja Sama Media Massa Muzakkir.
Menurut Iswanto, Bupati Aceh Besar selain melihat langsung kemajuan pembanguann fisik lokasi yang nantinya akan ditempati oleh 100 kepala keluarga (KK) transmigran lokal tersebut sekaligus mengunjungi daerah terpencil di wilayahnya. “Kunjungan ini adalah upaya pemerintah memonitoring langsung kemajuan pembangunan lokasi trasmigrasi, namun tidak hanya di Leungah tetapi semua proyek yang ada di Aceh Besar akan diawasi secara ketat agar tidak ada penyimpangan,” tandas Bupati Aceh Besar.
Bupati Mukhlis Basyah berharap kepada dinas terkait untuk terus memantau pembangunan lokasi transmigrasi Leungah agar pembangunan rumah dan berbagai fasilitas pendukungnya sesuai dengan yang diinginkan dan penempatan transmigran nantinya bisa terlaksana sesuai jadwal, yaitu pada akhir November tahun ini.
Dihadapan warga masyarakat Leungah, Bupati Aceh Besar mengatakan, dengan adanya pembangunan lokasi transmigrasi akan dapat meningkatkan taraf hidup dan area pertanian di gampong tersebut. “Dengan ketersediaan lahan yang begitu luas untuk pertanian bisa dipastikan lokasi transmigrasi akan berkembang dan mempercepat kemajuan bagi kawasan Leungah,” ujar Mukhlis Basyah.
Dimulainya kembali program transmigrasi di Kabupaten Aceh Besar diapresiasi oleh berbagai kalangan, tak terkecuali Keuchik Leungah, M Yusuf. “Sebelum lokasi itu ditempati oleh transmigran, kami berharap Pemkab Aceh Besar melengkapi berbagai kebutuhan utama, termasuk air bersih,” kata M Yusuf.
Menurut M Yusuf, Pemkab Aceh Besar lokasi permukiman transmigrasi Leungah tersebut berada di atas perbukitan dan sumber air untuk kehidupan sangat jauh. “Kami berharap pembangunan sarana air bersih menjadi perhatian utama sebelum warga menempati rumah,” ujar Keuchik Yusuf di hadapan Bupati Aceh Besar dan rombongan yang meninjau lokasi tersebut, Selasa (1/10) siang.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Aceh Besar, Drs Burdan ZZ menyebutkan, pembangunan lokasi transmigrasi Leungah menghabiskan dana Rp 5 miliar yang bersumber dari APBN. Lokasi tersebut diperuntukkan bagi 100 KK dan rencananya sudah bisa ditempati akhir November 2013.
Warga transmigrasi Leungah nantinya selain mendapatkan rumah tipe 36, juga jatah hidup (jadup), lahan seluas masing-masing 1 hektare yang dibagi untuk lahan pakarangan setengah hektare dan lahan pertanian setengah hektare. Di lokasi juga dibangun sarana ibadah, gudang, balai desa, dan pada tahap selanjutnya pembangunan sarana olahraga dan sarana air bersih,” kata Burdan.

0 comments:

Post a Comment