Mesjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya Baiturrahman dibangun pertama oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022 H/1612 M, namun telah terbakar habis pada agresi tentara Belanda kedua pada bulan shafar 1290/April 1873 M.

Rumah Adat Aceh

Rumah tradisional Aceh oleh warga setempat disebut rumoh Aceh. Bentuknya seragam, yakni persegi empat memanjang dari timur ke barat. Konon, letak yang memanjang itu dipilih untuk memudahkan penentuan arah kiblat.

Museum Tsunami Aceh

Museum Tsunami Aceh dirancang oleh arsitek asal Indonesia, Ridwan Kamil. Museum Tsunami Aceh terletak di pusat kota Banda Aceh kira-kira 1 Km dari Mesjid Raya Baiturrahman. Adapun fungsi museum ini adalah sebagai objek sejarah, sebagai pusat penelitian dan pembelajaran tentang bencana tsunami.

pantai Ulee Lheue

Salah satu pantai terindah di Aceh. Pantai ini sangat ramai dikunjungi pengunjung ketika sore hari untuk menikmati indahnya sunset yang tak akan pernah bisa dilupakan. Pantai ini pernah terkena terjangan tsunami tahun 2004.

Taman Sari

Ruang terbuka hijau yang terletak di tengah Kota Banda Aceh ini menyediakan beberapa fasilitas publik seperti taman bermain anak dan hotspot gratis. Taman ini merupakan taman terindah kota Banda Aceh.

Friday, March 6, 2015

Pindah Ke Blog Baru

Sunday, October 27, 2013

Lowongan Kerja Suzuya Banda Aceh II Mall Lamteumen Timur

Suzuya melebarkan usaha bisnisnya dengan membuka Suzuya Superstore Banda Aceh II Mall di lokasi eks Terminal Lama Lamteumen Timur, Banda Aceh. Suzuya memberikan kesempatan kepada yang ingin bergabung dengan posisi sebagai berikut:

A. Supervisor
B. Junior Supervisor
C. Visual Marchandising
D. IT Personil
E. Kasir
F. Logistik
G. ADM personalia
H. Pramuniaga
I. Security
J. Teknisi.

Persyaratannya sebagai berikut:
1. Pria dan Wanita (A-H)
2. Pendidikan Minimal D3 (A,D,E,F,G)
3. Pendidikan Minimal D1 (B, C)
4. Pendidikan Minimal SMU (H)
5. Maximal Usia 26 (A,B,D,G)
6. Maximal Usia 23 (E, H)
7. Maximal Usia 28 (I, J)

Lamaran diantar langsung ke:
Suzuya Superstore II, Jl. Teuku Umar, Ex Terminal Lama
Gampong Lamteumen Timur, Banda ACeh

Batas terakhir pengiriman lamaran:
Tidak dicantumkan dalam pengumuman resmi, namun grand-opening Suzuya Superstore II Banda Aceh Tanggal 27 November 2013.

Saturday, October 26, 2013

Gelar-Gelar Suku Aceh

Suku Aceh mempunyai beberapa gelar yang digunakan pada jaman dahulu (jaman kerajaan Aceh), bahkan sebagian masih dipergunakaan hingga sekarang. Gelar-gelar tersebut masih akrab terdengar di telinga kita karena masih dipergunakan oleh keturunan-keturunannya seperti gelar "teuku". Pada postingan kali saya mengepost beberapa gelar suku Aceh yang masih dipergunakan atau tidak yang saya kutip dari beberapa sumber.


1. TEUNGKU
Gelar keagamaan yang diberikan kepada santri atau guru mengaji yang memiliki pengetahun tinggi mengenai kitab-kitab serta AlQuran dan gelar ini diberikan baik kepada pria maupun wanita

2. TEUKU 
Sebuah gelar ningrat atau kebangsawan khusus untuk pria suku Aceh yang memiliki kekuasaan memimpin wilayah nanggro dan bersifat turun temurun , seringka orang Indonesia diluar Aceh salah dalam penulisan serta penyebutannya. Misalnya Teungku/Tengku Umar padahal Teuku Umur , dan justru mereka menyebutkan Teungku/Tengku Wisnu padahal Teuku Wisnu dan yang lainnya 

3. POCUT
Gelar untuk keturunan bangsawan wanita sama dengan gelang Teuku dan bersifat turun temurun. 

4. LAKSAMANA
Sebuah istilah dalam bahasa Melayu yang artinya panglima tertinggi di angkatan laut , nama Laksamana digunakan karena Aceh juga termasuk ke dalam Bangsa Melayu .

5. ULEEBALANG
Gelar raja peninggalan sistem monarki yang sempat digunakan di Aceh selama berabad-abad. Kini keturunan tersebut diberi gelar Teuku untuk pria dan Pocut untuk wanita

6. CUT
Gelar kebangsaan di Aceh yang di peruntukkan untuk kaum perempuan. Gelar ini diturunkan sampai pula ke anak cucu dan hampir sama dengan Pocut mungkin keanekaragaman wilayah (red-mungkin)

7. MEURAH
Gelar raja-raja di Aceh sebdlum datangnya agama Islam dan dalam bahasa Gayo artinya Marah

8. PANGLIMA SAGO
Gelar yang diberi kepada orang yang meneruskan pemerintahan jikalau raja meninggal sementara anaknya masih kecil

kerajaan Lamuri (Aceh rayeuk/Aceh Lhee Sagoe)


Data tentang sejarah berdirinya Kesultanan Lamuri masih simpang siur. Data yang pernah dikemukakan sejumlah orang tentang kesultanan ini masih bersifat spekulatif dan tentatif. Tulisan ini masih sangat sederhana dan bersifat sementara karena keterbatasan data yang diperoleh.

Secara umum, data tentang kesultanan ini didasarkan pada berita-berita dari luar, seperti yang dikemukakan oleh pedagang-pedagang dan pelaut-pelaut asing (Arab, India, dan Cina) sebelum tahun 1500 M. Di samping itu, ada beberapa sumber lokal, seperti Hikayat Melayu dan Hikayat Atjeh, yang dapat dijadikan rujukan tentang keberadaan kesultanan ini. 

Data tentang lokasi kesultanan ini juga masih menjadi perdebatan. W. P. Groeneveldt, seorang ahli sejarah Belanda, menyebut bahwa kesultanan ini terletak di sudut sebelah barat laut Pulau Sumatera, kini tepatnya berada di Kabupaten Aceh Besar. Ahli sejarah lainnya, H. Ylue menyebut bahwa Lambri atau Lamuri merupakan suatu tempat yang pernah disinggahi pertama kali oleh para pedagang dan pelaut dari Arab dan India. Menurut pandangan seorang pengembara dan penulis asing, Tome Pires, letak Kesultanan Lamuri adalah di antara Kesultanan Aceh Darusalam dan wilayah Biheue. Artinya, wilayah Kesultanan Lamuri meluas dari pantai hingga ke daerah pedalaman. 

Menurut Said, (1961 : 33-34) Lamuri letaknya di Aceh Besar sekarang. Tentang nama Lamuri banyak ejaannya, ada Lambri sebagaimana di sebut oleh Marco Pol lo. Ada Ramini, Ramni atau Lameri, sebagaimana disebut oleh orang- orang Arab. Sejarah melayupun menyebut Lamuri. Orang Tionghoa menyebutnya Lan-li, Lan-wuli, Nan-wuli dan Nanpoli. Menurut In Khordadzbeh (meningga tahun 885) menyebut pula Rami dimana didapati binatang badak, letaknya Sailan, penghasil kemenyan. Saudagar Sulayman (th.851) mencerita perlawatannya lewat lautan India dalam ”Silsilah-al Tawarrikh”, bahwa pulau yang dikunjunginya dibagian ini bernama Ramni. Abu Zayd Hasan (th.916) menyebut Rami, dan juga menceritakan tentang kemenyan dan kapur barus. Mas’udi (meninggal tahun 945) menulis lebih banyak, dia menyebutnya Al-Ramin, dimana didapati tambang emas dan letaknya dekat pulau Fansur yang masyur dengan kapurnya. Seorang muslim parsi bernama Bozorg (955) takkala menunjuk Sriwijaya menyebut letaknya diselatan Lameri. Menurut Bozorg, dari pantai Barus dapat dilakukan perjalanan lewat darat ke Lameri. Ini berarti bahwa masa Sriwijaya, Lameri Aceh sudah berdiri. 

Disamping itu menurut Yuanzhi, (2000: 96) pada musim dingin tahun Yong Le ke- 11 (tahun 1413) armanda Ceng Ho berlayar ke Samudra Barat untuk ke empat kalinya. Armadanya mula-mula ke Campa, kemudian berturut-turut berkunjung ke Jawa, Palembang Malaka, Aceh dan sebagainya. 

Disamping itu Yuanzhi, (2000: 115) menambahkan , bila bertolak dari Kerajaan Pasai menuju ke sebelah barat, kapal akan sampai di Kerajaan Lambri(Lamuri) setelah berlayar 3 hari 3 malam di bawah angin buritan. Baik sang raja maupun rakyatnya muslim. Di sebelah barat dan utaranya menghadap laut luas. Di sebelah selatannya adalah gunung. Sebelah timurnya berbatasan dengan Kerajaan Lide. 

Menurut Zainuddin,(1961: 23) setelah lebih kurang 400 Masehi dan sesudah kedatangan portugis, nama Lambri tak pernah disebut-sebut lagi, melainkan Achem (Atjeh). Orang Portugis dan Italia biasanya mengatakan Achem, Achen dan orang Arab menyebutkan lagi : Asji, atau juga Dachem, dagin, Dacin. Penulis-penulis Perancis mengatakan: Achem, Achen, Achin, Acheh, orang Inggris menyebutnya Atcheen, Acheen, Achin, Acheh, orang Belanda menyebutnya Achem, Achim, Atchin, Atchein, Atjin, Atsjim, Atsjeh dan akhirnya Atjeh. Orang Atjeh sendiri mengatakan ”Atjeh”, begitu pula nama daerah ini tersebut dalam tarikh Melayu. Undang-undang melayu, di dalam surat – surat Atjeh lama ( sarakata ) dan pada mata-mata uang Atjeh, emas(dirham), uang timah (keueh) Atjeh dan sebagainya di sebut Atjeh. 

Menurut T. Iskandar dalam disertasinya De Hikayat Atjeh (1958), diperkirakan bahwa kesultanan ini berada di tepi laut (pantai), tepatnya berada di dekat Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. H. M. Zainuddin, salah seorang peminat sejarah Aceh, menyebutkan bahwa kesultanan ini terletak di Aceh Besar dekat dengan Indrapatra, yang kini berada di Kampung Lamnga. Peminat sejarah Aceh lainnya, M. Junus Jamil, menyebutkan bahwa kesultanan ini terletak di dekat Kampung Lam Krak di Kecamatan Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 

Berdasarkan sejumlah data di atas, sejarah berdirinya dan letak kesultanan ini masih menjadi perdebatan di kalangan pakar dan pemerhati sejarah Aceh. Namun demikian, dapat diprediksikan bahwa letak Kesultanan Lamuri berdekatan dengan laut atau pantai dan kemudian meluas ke daerah pedalaman. Persisnya, letak kesultanan ini berada di sebuah teluk di sekitar daerah Krueng Raya. Teluk itu bernama Bandar Lamuri. Kata “Lamuri” sebenarnya merujuk pada “Lamreh” di Pelabuhan Malahayati (Krueng Raya). Istana Lamuri sendiri berada di tepi Kuala Naga (kemudian menjadi Krueng Aceh) di Kampung Pande sekarang ini dengan nama Kandang Aceh. 

Berdasarkan sumber-sumber berita dari pedagang Arab, Kesultanan Lamuri telah ada sejak pertengahan abad ke-IX M. Artinya, kesultanan ini telah berdiri sejak sekitar tahun 900-an Masehi. Pada awal abad ini, Kerajaan Sriwijaya telah menjadi sebuah kerajaan yang menguasai dan memiliki banyak daerah taklukan. Pada tahun 943 M, Kesultanan Lamuri tunduk di bawah kekuasaan Sriwijaya. Meski di bawah kekuasaan Sriwijaya, Kesultanan Lamuri tetap mendapatkan haknya sebagai kerajaan Islam yang berdaulat. Hanya saja, kesultanan ini memiliki kewajiban untuk mempersembahkan upeti, memberikan bantuan jika diperlukan, dan juga datang melapor ke Sriwijaya jika memang diperlukan. 

Menurut Prasasti Tanjore di India, pada tahun 1030 M, Kesultanan Lamuri pernah diserang oleh Kerajaan Chola di bawah kepemimpinan Raja Rayendracoladewa I. Pada akhirnya, Kesultanan Lamuri dapat dikalahkan oleh Kerajaan Chola, meskipun telah memberikan perlawanan yang sangat hebat. Bukti perlawanan tersebut mengindikasikan bahwa Kesultanan Lamuri bukan kerajaan kecil karena terbukti sanggup memberikan perlawanan yang tangguh terhadap kerajaan besar, seperti Kerajaan Chola. 

Berdasarkan sumber-sumber berita dari pedagang Arab, Kesultanan Lamuri merupakan tempat pertama kali yang disinggahi oleh oleh pedagang-pedagang dan pelaut-pelaut yang datang dari India dan Arab. Ajaran Islam telah dibawa sekaligus oleh para pendatang tersebut. Berdasarkan analisis W. P. Groeneveldt, pada tahun 1416 M semua rakyat di Kesultanan Lamuri telah memeluk Islam. Menurut sebuah historiografi Hikayat Melayu, Kesultanan Lamiri (maksudnya adalah Lamuri) merupakan daerah kedua di Pulau Sumatera yang diislamkan oleh Syaikh Ismail sebelum ia mengislamkan Kesultanan Samudera Pasai. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Kesultanan Lamiri jelas merupakan salah satu kerajaan Islam di Aceh. 

Menurut Hikayat Atjeh, salah seorang sultan yang cukup terkenal di Kesultanan Lamuri adalah Sultan Munawwar Syah. Konon, ia adalah moyang dari salah seorang sultan di Aceh yang sangat terkenal, yaitu Sultan Iskandar Muda. Pada akhir abad ke-15, pusat pemerintahan Kesultanan Lamuri dipindahkan ke Makota Alam (kini dinamakan Kuta Alam, Banda Aceh) yang terletak di sisi utara Krueng Aceh. Pemindahan tersebut dikarenakan adanya serangan dari Kerajaan Pidie dan adanya pendangkalan muara sungai. Sejak saat itu, nama Kesultanan Lamuri dikenal dengan nama Kesultanan Makota Alam. 

Dalam perkembangan selanjutnya, tepatnya pada tahun 1513 M, Kesultanan Lamuri beserta dengan Kerajaan Pase, Daya, Lingga, Pedir (Pidie), Perlak, Benua Tamian, dan Samudera Pasai bersatu menjadi Kesultanan Aceh Darussalam di bawah kekuasaan Sultan Ali Mughayat Syah (1496-1528 M). Jadi, bisa dikatakan bahwa Kesultanan Lamuri merupakan bagian dari cikal bakal berdirinya Kesultanan Aceh Darussalam. Nama kesultanan ini berasal dari salah satu desa di Kabupaten Aceh Besar, yang pusat pemerintahannya berada di Kampung Lamreh. 

2. Silsilah 
(Masih dalam proses pengumpulan data) 

3. Periode Pemerintahan 
Kesultanan Lamuri berumur sekitar lebih dari 6 abad karena terhitung sejak tahun 900-an hingga tahun 1513. Kesultanan ini berakhir setelah menyatu bersama dengan beberapa kerajaan lain di Aceh ke dalam Kesultanan Aceh Darussalam. 

4. Wilayah Kekuasaan 
Wilayah kekuasaan Kesultanan Lamuri mencakup daerah yang kini dikenal sebagai wilayah administratif Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Indonesia. 

5. Struktur Pemerintahan 
Struktur pemerintahan Kesultanan Lamuri tidak jauh berbeda dengan struktur pemerintahan yang berlaku di Kesultanan Samudera Pasai karena kedua kesultanan ini memiliki pola pemerintahan yang berdasarkan pada konsep Islam dan konsep maritim (kelautan). Dalam struktur pemerintahan Kesultanan Lamuri, sultan merupakan penguasa yang tertinggi. Ia dibantu oleh sejumlah pejabat lainnya, yaitu seorang perdana menteri, seorang bendahara, seorang komandan militer Angkatan Laut (dengan gelar laksamana), seorang sekretaris, seorang kepala Mahkamah Agama (atau disebut sebagai qadhi), dan beberapa orang syahbandar yang bertanggung jawab pada urusan pelabuhan (biasanya juga berperan sebagai penghubung komunikasi antara sultan dan pedagang-pedagang dari luar). 


6. Kehidupan Sosial-Budaya 
Kesultanan Lamuri merupakan kerajaan laut agraris. Artinya, dasar kehidupan masyarakat di kesultanan ini di samping mengandalkan hasil pertanian juga mengandalkan hasil perdagangan yang dilakukan masyarakat sekitar dengan pedagang-pedagang dari luar, seperti dari Arab, India, dan Cina. Hasil perdagangan yang dimaksud berupa lada dan jenis rempah-rempah lain, emas, beras, dan hewan ternak. Hasil-hasil perdagangan tersebut memang telah mengundang perhatian banyak perdagangan dari luar untuk datang ke Lamuri dan wilayah Aceh secara keseluruhan. 


(Rampagoe B@ng Dj) 
Sumber: 
* A.Rani Usman “Kerajaan Lamuri”, Sejarah Peradaban Aceh : Yayasan Obor Indonesia, 2003. 
* “Kerajaan Lamuri”, dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Lamuri, diakses tanggal 15 Desember 2007. 
*“Pariwisata Nangroe Aceh Darussalam”, dalam http://www.tamanmini.com/anjungan/nad/pariwisata/kota_banda_aceh, 
* Sufi, Rusdi dan Agus Budi Wibowo. 2006. Kerajaan-Kerajaan Islam di Aceh. Banda Aceh: Badan Perpustakaan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. 

sumber: atjehlheesagoe.blogspot.com 

Thursday, October 24, 2013

Download Contoh Laporan SM3T Lengkap


Saya salah salah peserta SM3T Asal LPTK Unsyiah penempatan Sanggau, Kal-bar Tahun 2012-2013. Bulan lalu kami baru saja pulang dari pengabdian kami di daerah terpencil sebagai seorang guru. Pengalaman yang begitu mengesankan, sarana pendukung yang sangat minim dan kondisi alam yang benar-benar menantang sudah kami lalui. Akhirnya sebagai syarat untuk mengikuti PPG-SM3T kami diwajibkan untuk menyampaikan laporan kepada LPTK. Alhamdulillah Laporan saya sudah 100% rampung dan saya bagikan disini bagi kawan-kawan yang sedang mencari sedikit referensi. Terimakasih sudah berkunjung.

Pengumuman Tes Kesehatan dan Kesamaptaan Kemenkumham Kanwil Aceh Tahun 2013

Salam. Nama-nama peserta tes yang lulus  dalam Tes Kesehatan dan Kesamaptaan Kemenkumham Kanwil Aceh Tahun 2013 sudah diumumkan. Karena pengumumannya baru saja dirilis, pengumuman disitus resmi nya susah diakses, untuk itu saya bagi disini karena saya sempat mendowloadnya tadi.

Friday, October 18, 2013

Bagaimana Cara Upgrade ke Windows 8.1?


Sistem operasi terbaru dari Microsoft, Windows 8.1, sudah bisa diunduh sejak 18 Oktober 2013. Microsoft membawa beberapa fitur baru dan memperbaiki masalah yang sebelumnya ada di Windows 8.

Perubahan besar pada Windows 8.1, adalah kembalinya tombol Start di sisi kiri bawah. Anda tentu penasaran ingin mencicipi sistem operasi ini, berikut cara melakukan upgrade ke Windows 8.1 bagi pengguna Windows 8, WIndows 7, Windows Vista dan XP,

Windows 8

Bagi pengguna Windows 8, Anda bisa mengunduh Windows 8.1 secara gratis dari toko aplikasi Windows Store.

Sebelum mengunduhnya, pastikan Anda memiliki ruang penyimpanan data bebas sebesar 3,5GB sampai 4GB. Pastikan pula bahwa Anda telah melakukan back-up dokumen-dokumen penting yang tersimpan dan melakukan update driver.

Perangkat lunak yang sudah terpasang di Windows 8 tidak terhapus jika pengguna melakukan upgrade ke Windows 8.1.



Jika Anda sudan siap, maka masuklah ke toko aplikasi Windows Store. Pilih menu Charms, lalu Settings, klik Your Account, dan Sign in. Anda tinggal memilih Update to Windows 8.1 for free.




Jika opsi tersebut tidak tersedia, maka Anda diharuskan memperbarui Windows patch. Caranya, kembali ke menu Start, masuk ke bar Charms. Kemudian pilih Settings, Change PC settings, dan klik Windows Update. Cek semua update yang tersedia dan install semuanya. Setelah itu, Anda harus melakukan restart.



Jika Anda telah melakukan semua langkah tersebut, namun belum ada pilihan upgrade ke Windows 8.1, Anda harus bersabar sejenak. Karena, mungkin Microsoft memberikan upgrade Windows 8.1 secara bertahap dalam waktu yang berbeda untuk penggunanya.

Windows 7

Anda harus mengeluarkan uang untuk memperbarui sistem operasi Windows 7 ke Windows 8.1. Windows 8.1 Home dihargai sekitar 119.99 dollar AS, sedangkan Windows 8.1 Pro dibanderol lebih mahal, yakni 199,99 dollar AS.

Sistem operasi Windows 8.1 bisa diunduh secara online dari situs web Microsoft, atau membeli kepingan DVD di toko retail terdekat dari tempat tinggal Anda.

Sebelum memperbarui sistem operasi ke Windows 8.1, pastikan spesifikasi perangkat keras komputer Anda mendukung syarat minimum, setidaknya memakai prosesor dengan clock speed 1GHz, RAM 1GB untuk versi 32-bit atau RAM 2GB untuk versi 64-bit, ruang bebas di hard drive 16GB untuk versi 32GB atau 20GB untuk versi 64-bit, dan kartu grafis yang mendukung DirectX 9.

Pastikan Anda melakukan back-up atas dokumen dan perangkat lunak penting. Instalasi Windows 8.1 pada komputer yang sebelumnya menjalankan Windows 7, akan menghapus semua pengaturan dan perangkat lunak yang sudah terpasang.

Windows Vista dan XP

Bagi pengguna Windows Vista dan XP, tak ada cara mudah untuk memperbarui sistem operasi ke Windows 8.1. Anda tak bisa mengunduh Windows 8.1 secara online.

Cara satu-satunya adalah membeli kepingan DVD Windows 8.1 yang tersedia di toko retail terdekat. Windows 8.1 Home dihargai sekitar 119.99 dollar AS, sedangkan Windows 8.1 Pro dibanderol lebih mahal, yakni 199,99 dollar AS.

Karena Anda melakukan install ulang, maka semua pengaturan dan perangkat lunak Anda akan terhapus. Sangat disarankan untuk melakukan back-up dokumen penting.

via tekno.kompas.com